... Join Us On Facebook

Potensi Kawasan

Kawasan Konservasi merupakan suatu wilayah/area dengan ciri khas tertentu yang mempunyai fungsi pokok pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya. Hingga saat ini terdapat 100.000 unit kawasan konservasi di dunia dimana luasnya mencapai 18,9 juta km² atau 12,7% permukaan bumi. Kawasan konservasi di Indonesia berjumlah 521 unit dengan luasan total 27,2 hektar yang tersebar hampir di seluruh pelosok tanah air. Namun dikarenakan adanya kendala anggaran dan sumberdaya manusia yang ada serta sarana prasarana yang kurang memadai mengakibatkan pengelolaan belum berjalan secara efektif dan optimal. 

Mungkin anda belum banyak mendengar atau bahkan belum mengetahui bahwa di pulau bagian timur Indonesia terdapat Taman Nasional Laiwangi Nasional Wanggameti yang merupakan salah satu kawasan konservasi alam di Indonesia. Suatu daerah yang memiliki keindahan bentang alam yang indah, atraksi budaya eksotis dari masyarakat Sumba yang memang belum banyak diekspos ke masyarakat luas.

Berikut kilasan video kegiatan PKLP (praktek kerja lapang profesi) mahasiswa IPB di TN Laiwangi Wanggameti dapat menjadi referensi perjalanan untuk mengenal lebih jauh Sumba Timur khususnya TN Laiwangi Wanggameti.



Topografi TNLW berbukit, hingga keadaan pegunungan dengan kemiringan agak curam sampai sangat curam. Topografi agak datar sampai bergelombang yang terletak di sebelah tenggara dan selatan TN Laiwangi Wanggameti, sementara yang lain memiliki topografi berbukit sampai bergunung dengan lereng agak curam untuk lereng curam. Adapun kelompok hutan Laiwangi Wanggameti termasuk dalam kelas 3 yang merupakan lereng curam sedikit (15% -25%), kelas 4 adalah lereng curam (25% -45%) dan kelas 5 adalah lereng sangat curam (≥ 45%) .

Menurut Curah Hujan Pulau Sumba Peta Skala 1: 2.000.000 (Verhandelingen No.42 Map.II 1951), jenis iklim di pulau Sumba bervariasi dari C ke F. Untuk daerah curah hujan TNLW negara berkisar 100-1500 mm. Berdasarkan sistem klasifikasi hutan-Ferguson termasuk iklim Schmidth Wanggameti basah dengan kelembaban sekitar 71%.

Laiwangi Wanggameti adalah kawasan hutan yang kaya akan keanekaragaman hayati (biodiversitas) flora dan fauna. Kelompok ini terdiri dari fauna mamalia termasuk 22 spesies, termasuk rusa (Cervus timorensis) dan babi hutan (Sus scrofa). Selain itu juga telah mengidentifikasi 72 jenis kupu-kupu, 7 macam Amphibia, dan 4 jenis reptilia. Tapi fauna liar spesies yang telah diidentifikasi di banyak daerah TNLW adalah burung, dari yang tercatat 215 spesies, ada delapan jenis di antaranya spesies endemik Sumba. Flora TN Laiwangi Wanggameti tergolong menjadi 3 (tiga) jenis dominan, yaitu jenis pohon, anggrek dan tanaman obat.

Laiwangi Wanggameti juga memiliki dukungan potensi wisata dan aksesibilitasnya serta potensi budayanya. Wisata yang dominan berpotensi dikembangkan terdapat di kawasan hutan SPTN Wilayah 1 Tabundung, berupa air terjun, danau dan birdwatching. Potensi kelaikan aksesibilitasnya tergantung pada infrastruktur yang tersedia dan difasilitasi oleh  Pemerintah Kabupaten Sumba Timur. Potensi budaya berasal dari kegiatan dan peninggalan serta tradisi masyarakat lokal asli Sumba Timur. Masyarakat Sumba Timur secara tradisional menyelenggarakan tata kehidupannya menurut persekutuan hukum. Melalui persekutuan hukum inilah setiap individu dapat menyatakan eksistensi melalui partisipasinya dalam kegiatan persekutuan.
Baca Selengkapnya ...
 
◄| Rumah | Tentang Kami | Copyright © 2012 - Laiwangi Pos | Powered by Blogger | Design by Blogbulk - Pocket | Distributed by Deluxe Templates | Galeri Foto | Hubungi Kami | ►