... Join Us On Facebook

Jumat, 26 Oktober 2012

Kabar Kegiatan Pengelolaan Taman Nasional Laiwangi Wanggameti (Bagian 6)

Jumat, 26 Oktober 2012
HASIL PEMANTAUAN TITIK PANAS MELALUI NASA EARTH-FIRE DATA
Oleh : Erik Kurniawan, A.Md (Polhut Balai TNLW)

Pemantauan titik panas adalah salah satu kegiatan pengendalian kebakaran lahan/hutan dan kebun dengan melakukan deteksi titik panas melalui bantuan satelit National Oceanic and Atmosheric (NOAA) dengan teknologi komputer dan perangkat Geografic Information System (GIS) untuk mendapatkan data lokasi terjadinya titik panas/kebakaran, yang terangkum dalam situs NASA Earth-Fire Data.

Informasi data yang dihasilkan diharapkan dapat memberi dukungan terhadap upaya pengendalian kebakaran lahan/hutan dan kebun secara dini dan terkoordinasi serta dapat segera ditindaklanjuti oleh instansi terkait maupun masyarakat di sekitar lokasi kebakaran.

Prediksi kebakaran hutan dapat dibuat berdasarkan pola penyebaran titik panas, perubahan koordinat titik panas dan jangka waktu adanya titik panas. Sebagai gambaran dalam kerawanan kebakaran atau titik panas pada peta pemantauan sebaran titik panas dari satelit pemantau NOAA adalah sebagai berikut:

No
Penyebaran Titik Panas
Koordinat
Waktu
Prediksi Pemantauan
1.
Tetap
Tetap
Terus-menerus
Gunung berapi, panas bumi dan sumber panas lainnya
2.
Tetap
Tetap
Berubah-ubah
Perindustrian, tempat pembakaran
3.
Tetap
Tetap
Siang hari
Permukaan yang peka terhadap sinar matahari
4.
Berubah-ubah
Menyebar
Tidak tentu
Terjadi kebakaran lahan hutan dan atau kebun/ladang

Hasil pemantauan titik panas (hotspot/ kejadian kebakaran) kawasan TN Laiwangi Wanggameti melalui bantuan teknologi NASA khusus bidang Earth-Fire Data tercatat 48 (empat puluh delapan) hotspot/ kejadian kebakaran periode 01 Januari 2011 s.d 21 Oktober 2012. Khusus periode tahun 2012 yakni sampai dengan tanggal 21 Oktober sudah tercatat 26 hotspot berada di dalam dan juga tidak jauh dari batas kawasan. Prioritas kejadian kebakaran tahun 2012 ini pada bulan Juli (awal musim kemarau) sampai dengan Oktober 2012 (puncak panasnya musim kemarau), dan rata-rata berdasarkan groundcheck disebabkan oleh kesengajaan masyarakat sekitar kawasan (pembakaran lahan). Sedangkan untuk periode tahun 2011 tercatat 22 hotspot, dengan prioritas kejadian pada bulan Juli sampai dengan Oktober 2011. Berikut data digital dalam format kml (integrasi dengan google earth) titik panas kejadian kebakaran TN Laiwangi Wanggameti dapat diunduh di sini.

Hasil pemantauan titik panas akan sangat bermanfaat bila pihak-pihak yang terkait dan masyarakat, saling mengisi untuk tindak lanjutnya dengan koordinasi yang baik atas dasar prinsip kemitraan untuk memberikan dukungan.

Hal yang lebih penting setelah mendapatkan informasi data titik panas adalah bagaimana menganalisa sesuai kondisi daerah terhadap kemungkinan terjadinya kebakaran yang lebih besar dan bagaimana menindaklanjuti atau upaya mencegahnya sesuai dengan kondisi masyarakat sekitar lokasi dan infastruktur yang ada, antara lain dengan memberikan penyuluhan kepada masyarakat sekitar hutan dan kebun, memasyarakatkan kegiatan pencegahan kebakaran lahan/hutan dan kebun, memasang tanda-tanda peringatan akan bahaya kebakaran lahan/hutan dan kebun, dan lain-lain. 

0 komentar:

Posting Komentar

 
◄| Rumah | Tentang Kami | Copyright © 2012 - Laiwangi Pos | Powered by Blogger | Design by Blogbulk - Pocket | Distributed by Deluxe Templates | Galeri Foto | Hubungi Kami | ►