... Join Us On Facebook

Kamis, 01 November 2012

Pojok Laiwangi Pos : Kegiatan Direktorat Pemanfaatan Jasa Lingkungan Kawasan Konservasi dan Hutan Lindung Kementerian Kehutanan RI

Kamis, 01 November 2012
SOSIALISASI KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM HAYATI DAN EKOSISTEMNYA (KSDAH & E) BAGI GURU SEKOLAH DASAR REGIONAL BALI DAN NUSA TENGGARA
Oleh : Entis (Subdit BCA, Dit. PJLKKHL)

Denpasar, 16 s.d 19 Oktober 2012. Kementerian Kehutanan cq. Direktorat Pemanfaatan Jasa Lingkungan Kawasan Konservasi dan Hutan Lindung telah menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya (KSDAH&E) bagi Guru Sekolah Dasar Regional Bali dan Nusa Tenggara bertempat di Hotel Puri Ayu Jl. Jenderal Sudirman No. 14 A Denpasar – Bali.

Sosialisasi KSDAH&E merupakan sebuah upaya untuk menumbuhkan dan meningkatkan kesadaran konservasi pada masyarakat khususnya generasi muda, maka perlu ditanamkan pengertian dan motivasi tentang konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya sejak dini melalui jalur pendidikan sekolah dan luar sekolah (formal dan non formal). Kegiatan dimaksud diharapkan dapat memberikan bekal berupa materi tentang pentingnya KSDAH & E kepada para siswa sebagai generasi muda penerus bangsa ini, sehingga mereka dapat mengerti, memahami, peduli dan pada akhirnya tergerak untuk berpartisipasi dalam kegiatan KSDAH & E.

Kegiatan sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman, kesadaran, kepedulian dan terinformasikannya  Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya kepada para Guru/pendidik di tingkat sekolah dasar. Sosialisasi ini akan dibuka oleh Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam, yang akan dihadiri oleh sebanyak 40 orang peserta dari guru-guru sekolah dasar dari sekitar wilayah kerja Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Nusa Tenggara Timur (BBKSDA NTT), Balai Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Bali,   Balai Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Nusa Tenggara Barat, Balai Taman Nasional (TN) Bali Barat, Balai Taman Nasional (TN) Komodo, Balai Taman Nasional (TN) Rinjani, Balai Taman Nasional (TN) Kelimutu, Balai Taman Nasional (TN) Laiwangi Wanggameti, dan Balai Taman Nasional (TN) Manupeu Tanahdaru.

Maksud dilaksanakannya kegiatan sosialisasi KSDAH&E adalah untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan, memberikan informasi sebanyak-banyaknya serta meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya kepada para guru/pendidik khususnya Guru Sekolah Dasar dari sekitar wilayah kerja Balai Besar KSDA dan Balai KSDA/TN se Bali dan Nusa Tenggara.

Kegiatan ini dibuka oleh Direktur PJLKKHL yang dalam hal ini diwakili oleh Kepala Sub Direktorat Bina Cinta Alam, Ir. Nurwanto, MM. Pendidikan KSDAH & E harus disampaikan dan ditanamkan sejak dini,  dalam hal ini media yang cocok adalah melalui pendidikan usia dini (Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar), hal ini disampaikan dalam sambutan Direktur PJLKKHL yang dibacakan oleh Kasubdit BCA. Metode pembelajaran yang diterapkan dalam penyampaian konservasi sebaiknya adalah belajar sambil bergembira seperti melalui permainan (fun game), pesan konservasi akan semakin diterima oleh anak didik  seperti yang disampaikan oleh salah satu narasumber.

Sebagian dari peserta ada yang sudah memberikan bahan ajar konservasi kepada anak didiknya dengan cara menyisipkan pesan konservasi mata pelajaran tertentu maupun pada kurikulum muatan lokal (mulok), hal ini tergali pada saat kegiatan berbagi pengalaman. Namun yang tidak kalah pentingnya adalah semua peserta (guru-guru SD se Regional Bali-Nusa Tenggara) sudah mengerti, memahami dan mau menyampaikan konservasi ke anak didiknya masing-masing.

Hasil dari kegiatan ini adalah dibuat dan disepakatinya beberapa point rumusan oleh seluruh peserta yang merupakan komitmen bersama yaitu :

1. Dunia pendidikan merupakan media yang cocok sebagai sarana penyadartahuan masyarakat secara dini dan menciptakan personal yang konservasionis dengan menanamkan terhadap anak didik sadar lingkungan seperti menanam pohon di sekitar sekolah, memelihara pohon, buang sampah pada tempatnya, menghemat energi dan lain sebagainya.

2. Kementerian Kehutanan melakukan advokasi kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, guru mendorong pihak sekolah  agar pendidikan konservasi masuk dalam kurikulum muatan lokal (Mulok).

3. Membangun wadah dan jaringan kerja (net working) Guru Cinta Lingkungan, sebagai media untuk bertukar informasi/ pengalaman, koordinasi, dan kerjasama.

4. Mengembangkan/ membangun jejaring sosial serta melakukan gerakan moral untuk melakukan rencana aksi yang berwawasan KSDAHE dengan melakukan kolaborasi melalui jalur dunia pendidikan.

5. Guru, tokoh adat dan tokoh agama agar dilibatkan dalam upaya pengembangan konservasi.

6. Kawasan konservasi diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara langsung maupun tidak langsung terutama bagi masyarakat yang berada disekitar kawasan.

7. Pengelola Kawasan Konservasi (Balai KSDA dan Balai Taman Nasional) diharapkan agar selalu melakukan sosialisasi, pengawasan dan pengamanan terhadap kelestarian kawasan.

8. Kegiatan Sosialisasi KSDAHE harus terus dilakukan secara berkesinambungan.

9. Kebijakan sekolah harus ditumbuhkembangkan melalui kerjasama dengan warga sekolah, pemerintah terkait, komite dan masyarakat sekitar kawasan.

10. Melalui kebijakan diharapkan pendidikan lingkungan hidup dapat dituangkan dalam visi dan misi sekolah.

Diharapkan sosialisasi KSDAH&E ini dapat menjadi salah satu upaya dalam menjaga dan melestarikan kekayaan alam ini, selain upaya-upaya konservasi lainnya.  Untuk mewujudkan sadar konservasi dan cinta lingkungan perlu upaya-upaya penyadaran dan memberikan pemahaman secara dini kepada khususnya generasi muda yang tidak hanya dapat dilakukan oleh Kementerian Kehutanan saja, tetapi perlu dukungan berbagai pihak yang peduli terhadap alam dan lingkungan dalam berbagai bentuk kegiatan.

0 komentar:

Posting Komentar

 
◄| Rumah | Tentang Kami | Copyright © 2012 - Laiwangi Pos | Powered by Blogger | Design by Blogbulk - Pocket | Distributed by Deluxe Templates | Galeri Foto | Hubungi Kami | ►